
Pelajar kelas 4 SD Negeri 1 Gantung, Chedva Kahfizayyan

Suasana Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang IPS Pendidikan Dasar Tingkat Nasional di Jakarta

Chedva Kahfizayyan saat mengerjakan soal Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang IPS Pendidikan Dasar Tingkat Nasional di Jakarta

Chedva Kahfizayyan bersama orang tua dan guru pembimbingnya
Anak SD Gantung Jadi Juara III OSN Nasional
27/Sep/2025, 07:40 WIB • Fauzi
Manggar, Diskominfo SP Beltim – Chedva Kahfizayyan (10) memperoleh prestasi yang sangat membanggakan. Pelajar kelas 4 SD Negeri 1 Gantung ini berhasil meraih Juara III dalam Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang IPS Pendidikan Dasar Tingkat Nasional di Jakarta, Jumat (26/9/25).
Lomba yang dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini diikuti oleh total peserta hasil seleksi untuk Tingkat SD sebanyak 344.807 se-Indonesia.
Pada saat pelaksanaan Final, yakni 21-27 September 2025, peserta yang terseleksi hasil kompetisi berkurang menjadi 150 orang untuk tingkat SD dan 150 orang untuk Tingkat SMP. Masing-masing sebanyak 50 orang bidang Matematika, 50 orang bidang IPA dan 50 orang bidang IPS. Khusus OSN bidang IPS, tahun 2025 ini merupakan ajang prestasi bergengsi yang baru pertama kali diperlombakan.
Saat dihubungi Diskominfo SP Beltim, Jum’at (26/9/25) Malam, Putra, pasangan dari Billy Konnolly dan Floriana Hezty mengaku tidak menyangka akan mampu menyingkirkan puluhan saingan dari seluruh Indonesia.
”Alhamdulillah sangat senang sekali. Terkejut, seakan tidak percaya karena saingannya ramai pintar-pintar pula’,” ungkap Kahfi, panggilan sehari-hari Chedva Kahfizayyan.
Kahfi menyatakan usaha dan kerja kerasnya untuk belajar terus menerus membuahkan hasil. Dia pun berterima kasih atas dukungan orang tua, guru pembing dan sekolah.
“Saya sangat senang sekali dapat membanggakan ke dua orang tua, sekolah, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dapat medali perunggu jadi juara sampai ke tingkat nasional,” ucap Kahfi.
Ayah Kahfi, Billy Konnolly menambahkan, putra ke empatnya ini memang sejak dini diajarkan untuk bekerja keras dan disiplin. Bahkan, menurut Warga Desa Lenggang Kecamatan Gantung ini Kahfi tidak pernah absen sholat.
“Usaha Kahfi untuk meraih sampai ke Tingkat nasional dan mendapat juara perlu usaha belajar yang ekstra, tekun, rutin, dan konsisten. Kami selalu berpesan agar jangan lupa untuk tetap menjaga ibadah sholatnya, karena semua itu untuk melatih disiplin,” ujar Billy.
Peserta Akhir Namun berhasil Singkirkan Peserta Favorit
Ada cerita menarik terkait keikutsertaan Chedva Kahfizayyan dalam OSN bidang IPS tingkat nasional tahun 2025. Kahfi awalnya berada di urutan terakhir saat seleksi baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Namun dengan kerja keras dan semangat juang tinggi, Kahfi yang awalnya hanya di peringkat bontot dapat mampu mengalahkan peserta lainnya. Bahkan berhasil meraih peringat ke tiga terbaik nasional.
“Jadi memang perjalanannya tidak mudah. Waktu itu di seleksi tingkat kabupaten, awalnya hanya empat orang peserta dari SD yang ikut, nah Kahfi ikut lolos namun hanya peringkat keempat di Kabupaten Beltim,” ungkap Guru Pembimbingnya, Yudho Wiratama.
Hal sama terjadi saat memasuki seleksi OSN di tingkat Provinsi Kepulauan Babel. Kahfi tetap lolos ke tingkat nasional namun nilainya juga berada di peringkat kelima.
“Kemudian di test semifinal nasional, Kahfi pun masuk empat besar, empat orang yang mewakili provinsi untuk lolos ke babak final nasional. Alhamdulillah pertama dikirim kita sudah berhasil dapat perunggu,” tambah Yudho.
Untuk latihannya sendiri, sudah lama Guru SD Negeri 1 Gantung ini mempersiapkan Kahfi. Sejak awal bocah 10 tahun ini sudah digembleng dengan serius.
“Memang dari kami dan pihak sekolah sudah melihat pelung ini, karena ini kan cabang lomba pertama otomatis semuenya punya persiapan matang. Dan Alhamdulillah Kahfo memang ada bibit dan pengetahuannya cukup luas, jadi kita hanya tinggal memperdalam materi dan mengarahkannya,” kata Yudho.
Warga Desa Lenggang Kecamatan Gantung ini menekanakan, Ia dan pihak sekolah hanya sekedar memfasilitasi dan mengarahkan anak untuk belajar. Memberikan arahan sesuai kisi-kisinya dan membantu siswa apabila ada materi yang agik kurang dipahami.
“Kembali ke siswa yang kita bimbing, ingin berhasil atau tidak. Namun semua ini dak kan dapat tercapai tanpa bantuan semua stakeholder mulai dari sekolah, orang tuanye yang mendukung penuh hingga Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim,” ujar Yudho.